Nabi-Nabi yang Lahir di Palestina
Nabi yang lahir di Palestina yang pertama adalah Nabi Daud AS. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam buku Tafsir Qashashi Jilid III: Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Yunus AS, Nabi Ayyub AS, Nabi Syu'aib AS, Nabi Zakariya AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Isa AS karya Syofyan Hadi.
Nabi Daud AS dilahirkan dan dibesarkan di Palestina. Nama lengkapnya adalah Daud bin Yisya bin Uwaibid. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim AS dan memiliki 12 orang saudara.
Nabi Daud AS terkenal dengan keberhasilannya mengalahkan Raja Jalut yang terkenal sangat kuat dan kejam. Walaupun usianya saat itu masih muda dan yang dihadapi adalah manusia kuat dan bengis, namun Nabi Daud AS mampu mengalahkan Raja Jalut dan membunuhnya.
Nabi yang lahir di Palestina yang kedua adalah Nabi Ismail AS. Mengutip dari buku Ibrahim: Bapak Para Nabi dan Kekasih Allah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, putra Nabi Ibrahim AS ini lahir di Palestina pada tahun 1794 SM.
Nabi Ismail AS dilahirkan di wilayah Bi'ru Sab' saat Nabi Ibrahim AS sudah berusia sangat lanjut, yaitu menginjak umurnya yang ke-86 tahun. Dengan demikian, Nabi Ismail AS adalah putra pertama Nabi Ibrahim AS dari istrinya yang bernama Hajar.
Saat itu, Nabi Ibrahim AS yang sudah puluhan tahun pindah ke Palestina, namun ia belum juga dikaruniai keturunan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ia berdoa kepada Allah SWT dengan berkata,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّلِحِينَ * فَبَشَّرْنَهُ بِغُلَمٍ حَلِيمٍ )
"(Ibrahim berdoa), 'Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh." Maka, Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun." (Ash-Shaffat https://www.detik.com/hikmah/quran-online/as-saffat/3789 : 100-101).
Pada urutan keempat, salah satu dari nabi-nabi yang lahir di Palestina adalah Nabi Yunus AS. Beliau memiliki nama lengkap Yunus bin Matta.
Dinukil dari buku Tafsir Al-Lubab Jilid 1: Makna, Tujuan, & Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur'an karya Quraish Shihab, Nabi Yunus AS dilahirkan di Gats Aifar, Palestina.
Beliau diutus oleh Allah SWT menjadi seorang nabi pada tahun kedelapan sebelum masehi. Di akhir hidupnya pun juga ia habiskan di Palestina. Di mana tepatnya, Nabi Yunus AS dimakankan di desa Jaljun yang terletak di antara Quds (Yerusalem) di Palestina dan Al-Khalil di tepi barat laut mati.
Quraish Shihab di bukunya yang lain yang berjudul Al-Qur'an & Maknanya, menyebutkan Nabi Yunus AS pernah ditolak oleh kaumnya ketika berdakwah. Akhirnya ia menuju ke Yafa satu pelabuhan di Palestina, dan melaut menuju tempat yang dinamai Tarsus (kota di barat Palestina).
Kisahnya yang terkenal adalah ketika Nabi Yunus AS diturunkan di tengah laut dan ditelan oleh ikan besar. Namun berkat pertolongan Allah SWT, beliau bisa selamat dan kembali kepada kaumnya tersebut.
Siapa yang tidak kenal dengan Nabi Isa AS? Benar, Nabi Isa AS adalah salah satu nabi yang lahir di Palestina.
Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Qashashul Anbiya, Nabi Isa AS, dilahirkan di Betlehem (Baitul Lahm), di dekat Baitul Maqdis, Palestina. Ia lahir dari seorang ibu yang bernama Maryam dan tanpa memiliki ayah.
Seperti yang diketahui, sebelum mengandung Nabi Isa AS, Maryam merupakan wanita yang salihah dan terjaga dari segala bentuk maksiat. Dirinya bahkan melakukan zuhud dengan selalu berada di Baitul Maqdis dan keluar hanya untuk keadaan yang mendesak.
Namun karena kekuasaan Allah SWT, maka Maryam bisa mengandung seorang bayi. Bahkan tanpa ada sentuhan laki-laki manapun. Dirinya suci dari segala tuduhan.
Untuk membersihkan fitnah-fitnah keji yang mengejar Maryam, maka Allah SWT beri Nabi Isa AS mukjizat pertamanya, yaitu bisa berbicara saat masih bayi.
YESAYA [ensiklopedia]
(Ibrani yesya'yahu, 'Yahweh adalah keselamatan'), putra Amos (Ibrani 'amots, harus dibedakan dari nabi Amos, Ibrani 'amos), tinggal di Yerusalem (Yes 7:1-3; 37:2).
Menurut tradisi Yahudi, dia berasal dari keluarga raja; berdasarkan cerita-cerita dan ucapan-ucapan ilahi dalam kitabnya, kadang-kadang disimpulkan bahwa bagaimanapun juga dia adalah keturunan bangsawan; tapi tidak ada kepastian mengenai hal ini.
Seperti nyata dalam pendahuluan Yes (1:1), dia bernubuat pada zaman Uzia (791/790-740/739 sM, Yotarn (740/739-732/731 sM), Ahas (735-716/715 sM), dan Hizkia (716/715-687/686 sM). (Kurun waktu pemerintahan ini disesuaikan dgn pendapat E. R Thiele.) Yesaya dipanggil menjadi nabi 'dalam tahun matinya raja Uzia' (6:1), yaitu thn 740/739 sM; penampilannya yg terakhir dapat dipastikan yakni pada waktu Sanherib menyerang Yerusalem thn 701 sM (atau kr 688 sM, jika diterima teori bahwa Sanherib mengepung Yerusalem dua kali). Menurut tradisi dia digergaji hancur remuk pada pemerintahan Manasye (lih Martyrdom of Isaiah, ps 5, yg ditulis lama kemudian sesudah zaman Yesaya); ada orang yg melihat hal ini teracu dalam Ibr 11:37, tapi pengacuan itu tidaklah pasti, dan tradisi itu nampaknya tidak mempunyai asas historis yg kuat. Mungkin sekali Yesaya hidup sampai pada pemerintahan Manasye; alpanya nama Manasye dalam Yes 1:1 mungkin berarti bahwa Yesaya tidak berperan di depan umum sesudah Manasye menjadi raja.
Yesaya menikah; istrinya disebut dalam 8:3, mungkin dia bernubuat juga Dua anaknya disebut, dan keduanya diberi nama simbolis (8:18) -- Shear Yasyub, 'Sisa itu akan kembali' (7:3) dan Maher-Syalal Hasy-Bas, 'Percepatlah merampas, bersegeralah merampok' (8:1-4).
Yesaya dan Mikha sezaman (bnd 1:1 dgn Mi 1:1). Aktivitas Yesaya didahului oleh aktivitas Amos dan Hosea (Am 1:1; Hos 1:1). Amos dan Hosea bernubuat terutama kepada suku-suku utara; Yesaya dan Mikha mengalamatkan nubuat mereka terutama ke Yehuda dan Yerusalem (Yes 1:1).
Pada paroan pertama abad 8, baik Israel pada pemerintahan Yerobeam II (kr 782-753 sM), maupun Yehuda pada pemerintahan Uzia, menikmati masa makmur raya. Keadaan ini sebagian besar adalah akibat lemahnya kerajaan Aram dan alpanya campur tangan Asyur di wilayah barat untuk jangka waktu yg agak lama. Pemerintahan Uzia boleh dikatakan sebagai masa paling makmur yg dikenal Yehuda, setelah kekacauan menimpa kerajaan itu sesudah kematian Salomo. Zaman Uzia dan Yotam kemakmuran dan kemewahan berkelimpahan di Yehuda; keadaan ini digambarkan dalam Yes 2-4.
Tapi naiknya Tiglat-Pileser III (745-727 sM) di takhta kerajaan, memacu Asyur kembali mengembangkan sayapnya di wilayah barat. Pekah dari Israel dan Rezin dari Aram membentuk koalisi anti-Asyur. Mereka berusaha memaksa Ahas dari Yehuda bergabung dengan mereka. Karena Ahas menolak, mereka mengancam akan menyingkirkannya dan menempatkan raja boneka menduduki takhta Ahas (734 sM). Tindakan Yesaya pada waktu ini diberitakan dalam ps 7. Ahas melakukan dosa kebodohan dengan meminta bantuan dari raja Asyur; akibatnya Yehuda menjadi negara satelit Asyur. Pada thn 732 sM Asyur merebut Damsyik dan mencaplok wilayah Israel bagian utara dataran Yizreel, dan membiarkan sisa daerah kerajaan Utara diperintah oleh Hosea, sebagai pengikut Asyur. Sewaktu Hosea memberontak, Salmaneser V (727-722 sM) mengepung Samaria, dan penggantinya, Sargon II (722-705 sM), merebut Samaria pada tahun ia naik takhta.
Sesudah peristiwa di atas, beberapa kali lagi gerakan kemerdekaan dilancarkan menentang kekuasaan Asyur. Pada peristiwa-peristiwa itu Yesaya -- yg untuk sementara waktu undur dan membatasi kegiatannya hanya di lingkungan kecil sesudah protesnya menentang politik luar negeri Ahas pada thn 734 sM tidak digubris (8:16 dab) -- tampil memperingatkan Yehuda karena terlibat dalam gerakan politik yg sama, khususnya pengandalan atas bantuan Mesir.
Menurut 14:29, pada tahun kematian Ahas, orang Filistin mengutus delegasi ke Yerusalem untuk menyusun persekutuan anti-Asyur; menentang kegiatan ini Yesaya kembali melancarkan peringatan (14:29-32).
Pada zaman Hizkia juga timbul gerakan-gerakan sejenis, khususnya menonjol pemberontakan Asdod, yg dipatahkan pada thn 711 sM, sewaktu orang Asyur mengepung dan merebut Asdod (bnd Yes 20:1). Yehuda dan Mesir terlibat dalam pemberontakan ini. Mungkin sekali bahwa tarikh Yes 18 adalah waktu ini; pada waktu itu suatu dinasti Etiopia memerintah di Mesir. Setelah Sargon meninggal pemberontakan-pemberontakan timbul menentang penerusnya, Sanherib (705-681 sM). Yehuda adalah salah satu negara yg memberontak itu, dan pemberontakan itu memancing Sanherib thn 701 sM menyerbu Yehuda dan mengepung Yerusalem. Berbagai ucapan ilahi dalam ps 28-31 boleh jadi bertarikh 705-701 sM, termasuk tempelakan mengandalkan Mesir dalam 30:1-7; 31:1-3. Ps 36 dan 37 mencatat ancaman Sanherib terhadap Yerusalem, pembebasan Yerusalem dan aktivitas Yesaya selama waktu bahaya ini. Ps 38 dan 39, yg mungkin berhubungan dengan periode yg sama, melaporkan Hizkia sakit dan kesembuhannya, juga utusan dari Merodakh-Baladan (*MERODAKH-BALADAN). NHR/AL/HAO
Yesaya: Sang Nabi Penyelamat dan Penghakiman
Ayat-ayat Alkitab Terkait:
Pesan utama Yesaya adalah bahwa meskipun dosa dan ketidaksetiaan umat-Nya, Allah tetap setia pada janji-janji-Nya. Dia akan menghakimi dosa, tetapi Dia juga akan membawa keselamatan dan pemulihan melalui Mesias. Melalui pengorbanan-Nya, Mesias akan menanggung dosa umat-Nya dan membuka jalan bagi mereka untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah.
Yesaya dalam Konteks Perjanjian Baru:
Kitab Yesaya sering dikutip dalam Perjanjian Baru, terutama dalam kaitannya dengan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Penulis-penulis Perjanjian Baru melihat dalam diri Yesus penggenapan nubuat-nubuat Yesaya tentang Mesias.
Yesaya adalah salah satu nabi terbesar dalam Alkitab. Pesan-pesannya tentang kekudusan Allah, dosa manusia, penghakiman, dan keselamatan tetap relevan hingga saat ini. Melalui Yesaya, Allah menawarkan kepada kita harapan dan jaminan bahwa Dia berdaulat atas sejarah dan setia pada janji-janji-Nya.
: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [
Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu! l "
Sebab, terdapat perintah demi perintah, perintah demi perintah, patokan demi patokan, patokan demi patokan, sedikit di sini, sedikit di sana.
Karena adalah hukum bertambah hukum dan hukum bertambah hukum, syarat bertambah syarat dan syarat bertambah syarat, di sini sedikit, di sana sedikit.
Masakan dia mengajar kita huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat."
Sebab, peraturan demi peraturan, peraturan demi peraturan, patokan demi patokan, patokan demi patokan, di sini sedikit, di sana sedikit.
Karena ada perintah demi perintah, perintah demi perintah, baris demi baris, baris demi baris, sedikit di sini, sedikit di sana."
Kerana ada perintah demi perintah, perintah demi perintah, baris demi baris, baris demi baris, sedikit di sini, sedikit di sana.”
Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu! l "
Sebab harus ini harus itu 1 2 , mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!"
Nas : Yes 24:1-27:13
Pasal-pasal ini membahas peristiwa-peristiwa pada akhir zaman dalam bahasa apokaliptik, jenis bahasa yang dipakai dalam kitab Wahyu. Pasal ini berbicara tentang hukuman Allah atas dunia karena dosanya dan tentang berkat-berkat yang telah dipersiapkan untuk umat-Nya.
Dalam pasal Yes 28:1-33:24 Yesaya kembali ke zamannya sendiri untuk bernubuat tentang Israel (disebut Efraim) dan Yehuda. Dia mencela dosa dan kemurtadan mereka serta menyatakan hukuman Allah yang akan datang. Namun hukuman ini tidak akan lebih keras daripada yang diperlukan untuk memurnikan umat pilihan Allah dan menghasilkan kaum sisa yang kudus.
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Negeri Palestina mendapatkan julukan negeri para nabi karena banyaknya utusan Allah SWT yang diutus di sana. Tapi ada juga nabi-nabi yang memang berasal dan lahir di sana. Siapa saja nabi-nabi yang lahir di Palestina itu?
Palestina adalah tempat yang sangat penting bagi umat Islam. Keberadaannya begitu penting karena terdapat masjid suci yakni Masjidil Aqsa yang apabila salat di dalamnya akan mendapat pahala seperti salat 500 kali.
Diambil dari arsip detikHikmah, pahala salat di Masjidil Aqsa, Palestina setara dengan 500 kali salat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ مِائَةُ أَلْفِ صَلَاةٍ، وَصَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَلْفُ صَلاةٍ، وَفِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَمْسُمِائَةٍ صَلَاةٌ
Artinya: "Melaksanakan sholat di Masjidil Haram (pahalanya) sebanding dengan 100.000 kali sholat (di masjid yang lain), sholat di masjidku (Masjid Nabawi) pahalanya sebanding dengan 1.000 kali sholat (di masjid yang lain), sedang sholat di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) pahalanya sebanding dengan 500 kali sholat (di masjid yang lain)." (HR Bazar, Ibnu Khuzaimah, & Thabrani dari Jabir bin Abdullah)
Selain itu, Allah SWT juga mengutus banyak sekali nabi di negara ini. Bahkan sebagian merupakan asli orang Palestina atau lahir di Palestina. Lalu, siapakah nabi-nabi yang lahir di Palestina tersebut? Berikut selengkapnya.
Hesaias hay-sah-ee'-as
of Hebrew origin (3470); Hesaias (i.e. Jeshajah), an Israelite: KJV -- Esaias.
Strongs #03470: hyevy Y@sha`yah or whyevy Y@sha`yahuw
Isaiah or Jesaiah or Jeshaiah = "Jehovah has saved"
1) the major prophet, son of Amoz, who prophesied concerning Judah and
Jerusalem during the days of kings Uzziah, Jotham, Ahaz, and Hezekiah
of Judah; author of the prophetic book by his name; tradition has it
that he was sawn asunder in the trunk of a carob tree by king
Manasseh and that this is the incident referred to in
2) son of Hananiah, brother of Pelatiah, and grandson of Zerubbabel
4) one of the 6 sons of Jeduthun
5) son of Rehabiah, a descendant of Moses through Gershom, and an
ancestor of a Levite treasurer in the time of David
6) son of Athaliah and chief of the house of Elam who returned with Ezra
7) a chief of the descendants of Merari who returned with Ezra
Orang Israel telah banyak kali ditawan dan mereka mahu Tuhan melindungi mereka. Suatu hari di dalam bait suci, Tuhan memanggil seorang lelaki bernama Yesaya untuk mengajar orang ramai tentang kedatangan Yesus Kristus. Yesaya mengasihi orang ramai dan mengajar mereka tentang bagaimana Kristus dapat menyelamatkan mereka.
Yesaya pelajari bahawa Yesus Kristus akan datang pada suatu hari nanti untuk menyelamatkan umat-Nya daripada dosa. Tetapi tidak semua orang akan mengenali Dia sebagai Juruselamat mereka. Yesaya sangat sedih kerana dia tahu ramai orang tidak akan percaya kepada Yesus Kristus.
Yesaya 6:9–13; 7:14; 53:1–9
Tetapi Yesaya juga bernubuat tentang Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Yesus Kristus akan kembali dan menjadi Raja seluruh bumi. Dia akan datang lagi dan memenuhi rancangan Bapa-Nya dengan membawa kebaikan dan kedamaian selamanya. Yesaya berkata semua orang akan tahu Yesus Kristus ialah Juruselamat mereka.
Yesaya 9:6–7; 54:1–10
Orang-orang Israel telah ditaklukkan berkali-kali dan menginginkan Tuhan agar melindungi mereka. Suatu hari dalam bait suci, Tuhan memanggil seorang pria bernama Yesaya untuk mengajar orang-orang tentang kedatangan Yesus Kristus. Yesaya mengasihi orang-orang itu dan mengajari mereka bagaimana Kristus dapat menyelamatkan mereka.
Yesaya belajar bahwa Yesus Kristus akan datang pada suatu hari untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Tetapi tidak semua orang akan mengenali Dia sebagai Juruselamat mereka. Yesaya sangat sedih karena dia tahu banyak orang tidak akan memercayai Yesus Kristus.
Yesaya 6:9–13; 7:14; 53:1–9
Tetapi Yesaya juga menubuatkan tentang Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Yesus Kristus akan kembali dan menjadi Raja atas seluruh bumi. Dia akan datang lagi dan menggenapi rencana Bapa-Nya dengan membawa kebaikan dan kedamaian selama-lamanya. Yesaya mengatakan semua orang akan mengetahui Yesus Kristus adalah Juruselamat mereka.
Yesaya 9:6–7; 54:1–10
Manusia rupanya sudah akrab dengan dosa dan setiap kali jatuh lagi ke dalam dosa yang sama. Demikian pula yang dialami oleh umat Israel. Namun demikian Allah senantiasa mencintai mereka dan mengutus para nabi untuk mengingatkan umat Israel untuk berbalik pada Allah.
Setelah masa kejayaan bangsa Israel yang dipimpin oleh raja Daud dan Salomo, bangsa Israel mengalami berbagai bencana karena mereka tidak setia kepada Allah.
Mereka menyembah berhala kepada dewa-dewa dari bangsa-bangsa lain.
Allah sebenarnya tidak menginginkan umat-Nya sengsara dan menderita. Allah mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan bagi manusia sebagai pelajaran untuk mendidik manusia.
Dalam kemunduran iman orang Israel, nabi Yesaya diutus Allah untuk bernubuat. Nubuat itu berisi ancaman dan janji-janji yang memberi harapan bahwa Allah akan selalu menyertai mereka dalam menghadapi setiap musuh dan juga akan mengirimkan kepada mereka Juru Selamat.
Nabi Yesaya berasal dari keluarga bangsawan di Yerusalem. Ia lahir pada tahun 765 sebelum Masehi. Ia menjadi penasihat para raja di Kerajaan Yehuda.
Nabi Yesaya dipanggil menjadi nabi pada tahun 740 sebelum Masehi dalam usia kurang lebih 25 tahun. Ia berkarya selama 40 tahun di antara bangsa Israel.
Pada zaman nabi Yesaya berkarya, bangsa Israel mengalami:
Terjadi ketidakadilan di berbagai bidang kehidupan
Rakyat kecil menjadi tumbal kekuasaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab
Nabi Yesaya diutus untuk mengajak orang Israel bertobat dari ketidakadilan. Yesaya menyadarkan mereka agar percaya kepada Allah.
Yesaya juga mendorong para pemimpin untuk hidup menurut ajaran Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mendengarkan Allah.
Yesaya kemudian meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang mesias yang lahir dari keturunan Daud.
Nabi Yesaya menggambarkan cinta Allah yang tanpa balas pada manusia sebagai berikut:
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, shingga ia tidak menyayngi anak dari kandungannya? Sekalipun ia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” (Yesaya 49:15)
Maksudnya adalah Allah tidak akan meninggalkan kita manusia. Apapun keadaan yang kita alami, Allah selalu mencintai kita. Meskipun kita penuh dosa dan salah, Allah tetap setia mendampingi kita manusia.
Yesaya juga menyatakan bahwa ketika Juru Selamat itu datang, kedamaianlah yang akan dirasakan. Tidak ada lagi pertengkaran dan ketidakadilan. Semuanya hidup berdampingan dan dipenuhi kebahagiaan.
Bilo, Dyulius Thomas. “Betapa Indahnya Kedatangan Mereka Yang Membawa Berita Damai (Yesaya 52:1-12).” JURNAL LUXNOS 4, no. 2 (February 14, 2018): 237–254. Accessed September 12, 2023. https://luxnos.sttpd.ac.id/index.php/20_luxnos_20/article/view/132.
Farida, Florence, and Ester Ester. “Pengajaran Mengenai Puasa Menurut Yesaya 58:1-12.” Jurnal Teologi Praktika 1, no. 2 (December 30, 2020): 121–136. Accessed September 12, 2023. https://jurnalstttenggarong.ac.id/index.php/JTP/article/view/16.
Lusiana Sinambela, Juita, Janes Sinaga, Beni Chandara Purba, and Stepanus Pelawi. “Mengintegrasikan Nilai-Nilai Kristen Dalam Kepemimpinan Kontemporer.” JUITAK : Jurnal Ilmiah Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (January 31, 2023): 12–21. Accessed September 18, 2023. https://jurnal.tiga-mutiara.com/index.php/juitak/article/view/23.
Lusiana Sinambela, Juita, Janes Sinaga, Stepanus Pelawi, and Max Lucky Tinenti. “Keimanan Abraham Berdasarkan Ibrani 11.” SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 3, no. 2 (December 22, 2022): 134–149. Accessed December 29, 2022. https://sophia.iakn-toraja.ac.id/index.php/ojsdatasophia/article/view/97.
———. “Kepemimpinan Harun Pada Zaman Bangsa Israel.” Asian Journal of Philosophy and Religion 1, no. 1 (May 27, 2022): 29–36. Accessed June 23, 2022. https://journal.formosapublisher.org/index.php/ajpr/article/view/431.
Maiaweng, Peniel, and Peniel C.D. Maiaweng. “Diutus Untuk Menghasilkan Umat Yang Kudus:Eksposisi Yesaya 6:1-13.” Jurnal Jaffray 12, no. 1 (April 1, 2014): 1–26. Accessed September 12, 2023. https://ojs.sttjaffray.ac.id/JJV71/article/view/30.
Nainggolan, Herrio Tekdi. “Kecaman Tuhan Terhadap Dosa Yehuda Berdasarkan Penafsiran Yesaya 1:10-20 Dan Relevansinya.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (January 31, 2020): 64–78. Accessed September 12, 2023. https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI/article/view/199.
Nggebu, Sostenis, and Viceta Pomida Agustina. “Kesetiaan Nabi Yesaya Dan Relevansinya Bagi Pengabdian Hamba Tuhan Masa Kini.” Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi 5, no. 2 (2022): 232–246. https://jurnal.sttsetia.ac.id/index.php/phr/article/view/293.
Padabang, Yosep Iswanto, and Iwan Bambang. “Kajian Teologis Tentang Gaya Hidup ‘Hedonisme’ Dalam Amsal 21:17 Dan Yesaya 5:11 Serta Implikasinya Bagi Orang Kristen Masa Kini.” Jurnal Teologi Praktika 2, no. 1 (June 30, 2021): 67–77. Accessed September 12, 2023. https://jurnalstttenggarong.ac.id/index.php/JTP/article/view/33.
Pangandaheng, Ganefosius. “KONSEP MESIANIK DALAM YESAYA 9:5-6 RELEVANSINYA DENGAN KEPEMIMPINAN BANGSAINDONESIADI ERA PANDEMI COVID-19.” Jurnal Teologi Biblika 7, no. 1 (2022): 29–41. https://jurnal.stt-biblika.ac.id/index.php/jtb/article/view/111.
Purnomo, Albertus. “Nabi Sebagai Manusia Politis Dalam Kenabian Yesaya Dan Yeremia.” Jurnal Orentasi Baru 26, no. 1 (2017): 1–15. https://e-journal.usd.ac.id/index.php/job/article/view/1104.
Rohman, Mujibur, Janes Sinaga, Yuliawati, Adi Asmara, Titi Purbo Sari, Abdul Rahman Ramadhan, Via Yustitia, et al. Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta: PT Penamuda Media, 2023.
Sinaga, Janes, Juita Lusiana Sinambela, Max Lucky Tinenti, Bernard Maruli Hutabarat, and Jolf John Tendean. “Pendidikan Disiplin: Sarana Pembentukan Tabiat Dan Karakter Pada Anak.” JUITAK : Jurnal Ilmiah Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (January 31, 2023): 22–33. Accessed September 20, 2023. https://jurnal.tiga-mutiara.com/index.php/juitak/article/view/24.
Sinaga, Janes, Juita Lusiana Sinambela, Kingston Pandiangan, and Beni Chandra Purba. “Test of Faith When Experienced Temptation Based on James 1:2-3.” International Journal of Scientific Multidisciplinary Research 1, no. 1 (March 1, 2023): 47–56. Accessed March 1, 2023. https://journal.formosapublisher.org/index.php/ijsmr/article/view/3200.
Sinaga, Janes, Juita Lusiana Sinambela, Rolyana Ferinia, and Stimson Hutagalung. “Karakter Kepemimpinan Musa Inspirasi Setiap Pemimpin.” SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 12, no. 2 (2021): 123–136. https://ejournal.stte.ac.id/index.php/scripta/article/view/137.
Sualang, Farel Yosua, and Samgar Setia Budhi. “Relasi Allah Dalam Panggilan Yesaya: Studi Kata ’ăḏōnāy, Kissê, Dan YHWH Ṣəḇā’ōwṯ Berdasarkan Yesaya 6:1-13.” Integritas: Jurnal Teologi 4, no. 1 (2022): 16–33. https://journal.sttjaffrayjakarta.ac.id/index.php/JI/article/view/89.
Tamba, Gerbin, Sarwedy Nainggolan, Janes Sinaga, and Juita Lusiana Sinambela. “Keteladanan Spiritual Dalam Kepemimpinan Yosua: Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Ketekunan Rohani Dalam Konteks Kepemimpinan.” JUITAK : Jurnal Ilmiah Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 (June 30, 2023): 96–109. Accessed December 27, 2023. https://jurnal.tiga-mutiara.com/index.php/juitak/article/view/75.
Isaiah = "Jehovah's help"
1) a famous Hebrew prophet who prophesied in the reigns of Uzziah,
Jotham, Ahaz, and Hezekiah
Ysha`yah yesh-ah-yaw'
or Yshayahuw {yesh-ah-yaw'-hoo}; from 3467 and 3050; Jah has saved; Jeshajah, the name of seven Israelites: KJV -- Isaiah, Jesaiah, Jeshaiah.
Yesaya. (Bhs. Ibr.: Yahwe Adalah Penyelamat).
Anak *Amos. Yesaya pada dasarnya warga Yerusalem. Ia menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki, atau barangkali tiga, yang diberi nama-nama simbolik (Yes. 7:3; 8:3). Ia memberi nasihat kepada empat raja *Yehuda di antara 740 dan 701 sM, pada waktu menghadapi ancaman serangan *Asyur. Yesaya mendesak mereka agar menghindari keterlibatan dengan bangsa asing.